atasaspal.com – Hujan saban petang bisa dikatakan selalu datang menyapa, intensitasnya kadang rendah juga kadang tinggi. Nasib baik tidak disertai angin dan atau petir. Ya, sebuah keuntungan tersendiri kita menjadi bisa menikmati sang hujan dengan secangkir kopi panas menemani. Ah…. begitu nikmat terasa hidup ini. Tiba-tiba HP yang aku setting silent berkedip memaksa diri ini untuk mengalihkan perhatian dari air yang tercurah dari langit kepada HP yang tergeletak santai dimeja yang sebentar tadi berkedip menandakan ada pesan dari aplikasi Whatsapp masuk untuk segera dibaca.

Ilustrasi
- Yamaha Fazzio, Ini Soal Selera!
- Nguli Dan Ngeblog Diantara Leletnya Sikuning.
- BluCru Fun Riding Goes To MXGP Samota, Cara Yamaha STSJ Manjakan Konsumen WR155
- Nmax Motor Overrated Dan Tingkah Bikernya Menyebalkan!
- Strategi Palu Gada Matic 155cc Yamaha. Nmax, Aerox Dan?
- Ini Dia Biang Kerok Penyebab Lampu Redup Dan Putus
- Alasan Wanita Milenial Pilih NMAX
- Meriahkan Kejuaraan Dunia MXGP Di Samota, Yamaha Ajak Konsumen WR 155 R Touring bLU cRU
- Safety Check First, Periksa Bagian Ini
- Warung Murahan, Kerinduan Dan Apresiasi
Sebuah nama tertera…. Nama yang teramat familiar, nama seorang kenalan lama yang beberapa hari lalu berkeluh kesah gegara kegalauan melanda jiwa dan bingung musti mengambil satu diantara dua pilihan yang ada. Antara sebuah motor matic premium dikelas 150 tanah air yang baru saja di-facelift dengan design yang fresh dan juga dijejali dengan fitur yang bikin susah untuk berpaling darinya dengan sebuah motor matic lainnya dari kompetitor pabrikan tersebut. Berdesain dengan karakter kalem yang sangat kontras dengan tuntutan jiwanya. Sebut saja motor ini sebagai PCX 150.
Awalnya, PCX 150 ini tidak masuk dalam kriterianya dan daftar beli. Mesin yang hanya dua katup dan dirasa kurang nendang juga desain yang dirasa terlalu kalem kurang bisa mengakomodasi keinginan adalah dua sebab utamanya. Dua alasan yang terbuka kemungkinan diluar sana banyak yang mengamininya. Namun karena sebuah kekecewaan toh akhirnya motor Honda ini jugalah yang do’i beli karena memang tidak ada pilihan lainnya. Selamat untuk Honda dan semoga dua point keluhan tersebut diatas bisa dipertimbangkan untuk dipermak pada generasi berikutnya.
Ya, itulah kabar yang do’i sampaikan kepada A’A bahwa akhirnya do’i memilih PCX 150.
Lah emange kecewa karena apa? Kecewa karena harga yang dipatok dealer area sebesar 36 juta sedangkan diharga OTR adalah 34 jutaan. Do’i enggan untuk menanyakan ke dealer pusat ihwal harga 36 juta tersebut. Membuang waktu dan menyita fikiran, begitulah ungkapnya. Namun lebarnya gap yang terjadi antara harga OTR dengan yang diminta Dealer, membuatnya berada pada pilihan yang sangat sulit antara membeli atau mundur teratur dan mengalihkan pilihan.
Hingga akhirnya walaupun terasa pahit dengan kenyataan yang ada bahwa motor idaman gagal digarasikan, namun karena pilihan harus segera diambil akhirnya do’i memutuskan untuk mundur teratur… meminang motor lain…. semoga ‘cinta’ bersemi jalaran soko kulino.
Contact Person
Email: atasaspal@gmail.com
Whatsapp: 085746893262
Facebook: Khoirul Anwar
IG: atasaspal
youtube: atasaspal vlog
Keep Safety Riding
Min, klo PCX 150 versi Thailand itu emang kencang ya?
SukaSuka