atasaspal.com – Sayup-sayup terdengar deburan ombak bersahut-sahutan disebelah selatan Jembrana, Kabupaten Negara, Bali, saat mata ini seola sudah tidak kuat lagi untuk terbuka. Judule wes ngantuk banget dan ingin segera terlena dalam tidur. Namun siapa sangka suara-suara alam dari laut tersebut malah menyeret ingatan ini untuk bernostalgia kemasa lalu, masa dimana A’A adalah seorang remaja yang masih teramat polos walaupun sudah berusia 19 tahun.

ilustrasi honda supra 2001
- Moondrop Dan Scoopy, Bukan Sesuatu Hal Yang Layak Dikomparasikan Namun Banyak Memiliki Kesamaan.
- Untuk Trabasan Paling Enak Pakai Motor Apa?
- Honda Bikers Day 2023 Bulan Apa? Ini Terawangannya.
- CRF X-pedition East Java Seri 3. Trabas Raung Tembus Ijen!
- CRF Day: 200 Bikers Trail Siap Trabasan Bareng Kawasan Raung Ijen.
- Ini Motor Trail Yang Digemari Ladybiker Tulungagung
- Hot Update Honda Bikers Day 2023: peluang Coban Rondo Menipis!
- Ini Dia Resep Rahasia Motor Tetap Prima Setelah Ditinggal Mudik
- Hindari Kesalahan Ini Sebagai Penyebab Tangki BBM Keropos!
- Bale Santai Honda Caruban, Super Lengkap, Nyaman Dan Memanjakan!
Polos dan benar-benar polos karena diusia tersebut A’A belum pernah merasakan gimana sensasinya pacaran. Asem tenan karena diledekin melulu ama teman-teman sebaya. Parahnya, sudah pacar nggak punya, eh soal style fashion pun bisa dibilang kudet. Apes tenan. Cuman nasib baiknya kepolosan tersebut tidak merembet ke soal lainnya. Yup, kecintaan terhadap roda dua.
Saat itu, diusia belasan tahun A’A untuk pertama kalinya harus merantau ke Tanjung Pinang, Kepulauan Riau karena diminta Tante untuk membantu mengurus usaha yang sedang berkembang pesat. Ah… menyeberang Pulau? sungguh tidak pernah terbayangkan sebelumnya karena untuk menginap dirumah kawan saja belum pernah A’A lakukan. Namun itulah hidup karena dari sini banyak pahit getir dan suka duka A’A alami, langsung dari Universitas Kehidupan. Bukan dari Universitas yang berada didalam tembok pagar.
Saat itu… jalan utama Tanjung Pinang menuju ke Kijang masih merupakan jalan aspal yang kecil dan mulai dilebarkan untuk menyambut kota tersebut menjadi Ibu Kota Provinsi Kepulauan Riau yang merupakan pemekaran dari Riau. Lalu lintasnya padat dan semrawut baget. Jan sangat teramat jauh dari yang namanya safety riding ataupun safety driving. Pokok e jan sak karepe dewe tanpa peduli dengan sesama pengguna jalan yang lain.
Bayangkan cak…. angkutan umum yang kalau disana disebut dengan sebutan transport, jan sak enak jidatnya sendiri. Betapa tidak, habus mendahului, langsung ngerem mendadak untuk berhenti menurunkan ataupun menaikkan penumpang. Lampu sein? ya dinyalakan, kalau ingat… kkkk. Untuk pengendara motor pun begitu juga alias sami mawon. Dari posisi berhenti kemudian berjalan, wes tidak ada yang namanya safety first. Mau gas ya gas saja… peduli amat ama kendaraan yang datang dari arah belakang. Padahal bisa jadi posisi biker tersebut saat masuk kebadan jalan memotong ataupun menutup jalur kendaraan yang datang. Sobek tenan.
Saat itu, masih segar di ingatan setiba A’A di Tanjung Pinang langsung dibelikan motor Supra oleh tante. Ah seneng bukan main karena bisa jalan-jalan sambil berangkat ke Kantor. Maklum cak… jarak dari rumah ke Kantor lebih dari 4 km. Uhuy bamget deh cak. Waktu itu, dengan Supra ini pede nya bukan main dan bawaannya pengen tebar pesona melulu… wkwkwk.
Ok ini bukan bahasan utama artikel kali ini tapi hanya sekedar intermezo biar tidak gagal faham dan salah fokus. Lah emang bahasan utamanya apa sih?
Motor itu ya Honda. Yup itulah penyebutannya di Tanjung Pinang sana cak… tapi itu dulu… entahlah dengan sekarang karena kejadian tersebut lebih kurang 18 tahun yang lalu. Apakah orang disana masih menyebut motor dengan sebutan Honda ataukah sudah sesuai dengan merk yang mengeluarkan?
Pokoknya apapun merk nya entah itu Kawasaki, Yamaha, Suzuki dan yang lainnya, nyebutnya ya Honda. Titik gak pakai koma. Kalau ditempat Panjenemgan gimana nyebutnya Bro?
Contact Person
Email: atasaspal@gmail.com
Whatsapp: 085746893262
Facebook: Khoirul Anwar
IG: atasaspal
youtube: atasaspal vlog
Keep Safety Riding
Image Honda sebagai sebuah motor memang sudah sangat melekat di masyarakat +62. Apalagi di Bali. Naik apa kamu. Naik Honda hehehe. Entah beberapa tahun ke depan apakah masih seperti ini
SukaSuka
walah… kok saya baru tahubya Bli… padahal stay di Bali dahbdaribbulan 7 maren… wkwkwkwk
SukaSuka
Haha konsep itu berhenti di ortu pak.. karena bagi saya motor itu ya Yamaha titik wkwk..
SukaSuka
wah disinyalir gak mbaca artikel ini…. hayo baca dulu komen kemudian
SukaSuka
Sama juga, orang tua disini juga nyebut sepeda motor itu Honda (tamda seru)
SukaSuka
hahaha.. ternyata sama juga ya mang… ditempat daya yang pelosok, masih banyak yang nyebut Honda
SukaSuka
di daerahku rata-rata yang sudah berumur menyebut semua merek motor itu Honda, karena dulu kalau beli motor itu ya Honda.
SukaSuka
hhhhh…. yernyata sama saja ya om… wah berarti kuat banget ya brand image Honda itu….
SukaDisukai oleh 1 orang
Setuju
SukaSuka
wah setuju apane iki om?
SukaSuka
Sama di desa saya khususnya orang tua jaman old, nyebut motor ya honda apapun mereknya… mungkin itulah marketing yang kuat dari pabrikan sayap mengepak
SukaSuka
mungkin karena Honda datang lebih dulu berbanding kompetitor yak om…
SukaSuka
Honda udah mengakar di ingatan orang Indonesia berarti 😂
SukaSuka
iya om…. kedatangan Honda di Indonesia lumayan lama jedanya berbanding kompetitor yang datang setelahnya
SukaSuka
pake DP yg pasti wkwkwk
SukaSuka
mau kasih DP berapa? nanti kita hitungkan cicilannya…
SukaDisukai oleh 1 orang
Mindset karna Brand….pasti ini, seperti halnya beli air mineral pasti yang di sebut ya AQ*A, beli deterjen pasti yang di sebut Ri*S*, jadi klo beli motor ya mesti Honda nyebutnya wkwkwkw….
SukaSuka
Nah bener om…
SukaSuka
woh Riau, saya malah belum pernah ke sana…
tapi di sini masih ada lho yang nyebutnya juga Honda, apapun itu motornya…
SukaSuka
pasti generasi diatas kita ya om…
SukaSuka
Honda everywhere.. pokok.e ngondah
SukaSuka
masih beberapa pulau yamg belum dikuasai…
SukaSuka
disini yamaha 😀
SukaSuka
sebutan pengganti untuk motor? ilustrasinya mas pinjam yamaha nya, gitu ya om?
SukaSuka
Honda masuk Indonesia tahun 1960, saat orang terbiasa menyebut sepeda motor itu dengan “Honda”, baru Yamaha masuk tahun 1969. Mingkin begitu sejarahnya 🙂
BTW, kalau di tempat saya (Jatim) sepeda motor itu disebut “sepeda”.
SukaSuka
pantesan brand Honda begitu mengakar kuat
SukaSuka
Betul banget, soal julukan motor sebagai honda ya sudah gak asing. Di kampung saya di sumatera barat motor apapun namanya honda. Awalnya bingung kok mio dibilang honda, satria dibilang honda, ternyata memang honda sudah mendarah daging wkkwwk
SukaSuka
nah sama…. dulu aku juga kagok banget pas awal awalnya di kepri
SukaSuka
Podo di Medan pun penyebutan motor itu Honda, sementara mobil itu Montor, bingung kan 😅
SukaSuka
nah…
SukaSuka
Sudah mendarah daging,. khususnya orang tua kalau menyebut motor dengan sebutan Honda,. tapi kalau sekarang lebih type motor seperti nmax, vario, beat dll
SukaDisukai oleh 1 orang
iya pak….
SukaSuka
Kalo jaman dulu julukannya gini :
Kalo mau model bagus belilah YAMAHA
Kalo mau irit bensinnya belilah HONDA
Kalo mau kencang larinya belilah SUZUKI
Kalo sekarang
Kalo mau beli motor ya cari yang DP/Angsurannya murah dan Bonusnya banyak
SukaSuka
nah benar iki cak…. masih keingat gimana perkasanya kristal, tornado dan shogun kebo dilintasan balap nasional…
SukaSuka
memang honda sudah terlanjur melegenda, dan menjadi kebiasaan masyarakat menamakan sebuah motor. dan lagi honda masih terus berkiprah tidak mau kehilangan pamornya sedikitpun, makanya honda tetap semakin sulit untuk dihilangkan dari mindset masyarakat
SukaSuka
bener pak… butuh usaha berdarah darah dan strategi jitu untuk setidaknya bisa mengimbangi Honda yang semakin digdaya.
SukaSuka