atasaspal.com – Cak….. rintik hujan dengan intensitas rendah mengguyur pegunungan diselatan Tulungagung sejak sore tadi hingga sampai dengan saat ini belum juga menunjukkan tanda-tanda kapan akan berhenti…. Ah… seolah membayar tuntas sepanjang sebagian besar hari tadi yang teriknya minta ampun. Dan saat ini, diselimuti dinginnya hawa pegunungan, obrolan warung kopi masih saja seputar motoGP Jerez yang memunculkan fakta sang calon suksesor Valentino Rossi di tim pabrikan Yamaha berhasil mengamankan poin tertinggi alias keluar sebagai juara seri melengkapi torehan gemilang sepanjang Free Practice dan kualifikasi.
- Moondrop Dan Scoopy, Bukan Sesuatu Hal Yang Layak Dikomparasikan Namun Banyak Memiliki Kesamaan.
- Untuk Trabasan Paling Enak Pakai Motor Apa?
- Honda Bikers Day 2023 Bulan Apa? Ini Terawangannya.
- CRF X-pedition East Java Seri 3. Trabas Raung Tembus Ijen!
- CRF Day: 200 Bikers Trail Siap Trabasan Bareng Kawasan Raung Ijen.
- Ini Motor Trail Yang Digemari Ladybiker Tulungagung
- Hot Update Honda Bikers Day 2023: peluang Coban Rondo Menipis!
- Ini Dia Resep Rahasia Motor Tetap Prima Setelah Ditinggal Mudik
- Hindari Kesalahan Ini Sebagai Penyebab Tangki BBM Keropos!
- Bale Santai Honda Caruban, Super Lengkap, Nyaman Dan Memanjakan!
Quartararo memang gemilang dan menyiratkan bahwa dia buksn sekedar hanya pantas untuk menggantikan kursi The Doctor VR46 musim depan… lebih dari itu cak…. Sedangkan dilain sisi, saat melihat jalannya race, bsnyak yang berharap Vale bisa mengamankan posidi 6 yang bisa dijadikan bekal positive untuk menatap 12 rangkaian seri kedepsnnya sepsnjang tahun 2020. Namun apa daya kenyataan berbicara lain… yup, Vale akhirnya harus parkir motor sebelum balapan usai.
Lalu Marq Marquez? Bocah ini edan bener, mengalami crash saat posisi pertama, melorot sampai urutan 19 dan fight back dan mengamankan posisi 3 serta seakan sudah akan mengintimidasi Vinales yang ada diposisi 2, nyatanya harus ndlosor dan mengakhiri balapan…. harus rela kehilangsn 20 poin yang dihadapan mata jika bisa mengasapi sang pembalap bernomor 12 yang hanya berjarak tipis didepannya…. apes cak….
Terlepas dari fakta diatas, ternyata motoGP Jerez 2020 menyajikan sebuah obrolan ringan ala pengamat dadakan. Apalagi kalau bukan performa MM93 yang mampu merangsek dari barisan belakang kedepan dengan begitu gampangnya. Ah…. onok opo bocah siji iki? Kok edan banget. Jan koyok kesetanan, melesattidak terbendung walaupun endingnya layaknya sebuah PHP dari insan tersayang.
Tidak kurang andaian menyeruak kepermukaan salah satunya adalah jika MM93 ridak ndlosor, dengan jumlah lap ysng tersisa tidak tertutup kemungkinan bahwa dia akan finish diurutan 2 bahkan dengan jarak yang tipis dengan Fabio Quartararo. Nsmun tidak kurang juga yang mencoba berpendapat realistis bahwa ban depsn sudah mencapai limitnya setelah digunakan ngepush beberapa lap sebelumnya.
Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa terlepas dari hasil yang didapat, terlepas juga dari gaya balap MM93 yang agresif cenderung intimidatif saat bermanufer, performa RCV harus digaris bawahi dan mendapatksn blod dari kompetitor. Nah ini masuk ini…. A’A sependapat dengan ini selain juga tentunya soal ban depsn yang kehilangan traksi. Yup, RCV ditangan MM93 harus mendapatkan perhatian serius dari kompetitor karena setidaknys masih akan ada 12 seri lagi yang akan dilalui sepanjang musim ini.
So, menurut panjenengan gimana?
Contact Person
Email: atasaspal@gmail.com
Whatsapp: 085746893262
Facebook: Khoirul Anwar
IG: atasaspal
youtube: atasaspal vlog
Keep Safety Riding