Wes emboh mas Bro Mbak Sist, awalnya perjalanan mudik A’A lancar lancar jaya dimulai dari tanah Ipin Upin menyeberang ke Batam, laur begitu bersahabat karena relatif tak berombak…. Syukur Alhamdulillah…
Tapi kemudian setelah tengah hari keadaan berubah drastis, dari hati yang meluap luap karena bahagia akan berjumpa dan berkumpul dengan keluarga tersayang yang sudah berbulan ditinggalkan menjadi sesuatu yang membikin sesak didada dan pokoke bikin kondisi psikologi menjadi drop dadakan. Apalagi kalau bukan kabar tentang ditutupnya Bandara Djuanda Surabaya efek dari abu vulkanik gunung Raung yang lagi punya hajat.
Tentu kondisi ini tidak A’A alami seorang diri melainkan banyak saudara2 kita yang jumplahnya mencapai ribuan terkatung katung dan terdampar di Hang Nadim Airport Batam.
Wes tenan mas bro, kaya gak tega ngelihat ekspresi wajah wajah mereka yang kelihatan tak bermaya karena rencana merayakan hariraya dengan keluarga terancam berantakan dan tak sesuai rencana.
Ya namanya saja bencana alam, sesuatu yang diluar kemahuan kita semua tapi alangkah lebih baiknya jika itoritas terkait bisa mencarikan solusi agar kami semua bisa segera sampai dikampung halaman.
Bandara Djuanda ditutup, ribuan calon penumpang terkandas di Hang Nadim Batam, semoga segera dapat solusi terbaik untuk bisa secepatnya mudik.