Bukan Tentang Motor, Yang Klasik Ternyata Lebih Asik!

atasaspal.com – Irama musik syahdu mendayu-dayu dan seakan mengajak berjoget berdendang. Sebuah lagu berjudul Pecah Seribu yang berpuluh tahun lalu yang dinyanyikan oleh Elvy Sukaesih, namun kini diaransement ulang dengan citarasa kekinian dan anak muda banget. Perpaduan genre ska, koplo atau bahkan jazz di-blend menjadi satu yang uniknya malah membuatnya terdengar fresh dan mengasikkan. Sama juga dengan era sekarang ini yang mana banyak motor yang beredar di Indonesia raya tercinta yang disuguhkan dan dikemas dengan cita rasa klasik yang nyatanya malah digemari. Nah loh…

Disegment matic, Yamaha pertama kali hadir dengan Fino dan yang kedua dengan Fazzio. Lain Fino lain Fazzio walaupun keduanya mengisi segment retro…. ada diferensasi yang sengaja diciptakan oleh Yamaha agar keduanya bisa saling mengisi, bukan saling mengiris atau bahkan saling membunuh; perbedaannya sangat kentara diantara kedua matic Bluecore ini. Jika Fino lebih feminim dan bercita rasa Asia maka Fazzio lebih Unisex dan ber-taste Italiano. Tidak heran Fazzio lebih menjadi pilihan karena ‘rasa dan visualitas’ yang ditawarkan.

Dan disisi Honda ada Scoopy yang sudah beberapa kali ‘ganti kulit’ dan upgrade sana-sini juga yang terbaru ada Genio. Secara visualitas keduanya terasa mengusung konsep design yang sama walaupun dengan ‘soul’ yang berbeda. Jika Scoopy imut dan ginuk-ginuk maka Genio secata dimensi sedikit lebih ‘compact’, lebih kepada kategori seger berbanding gemuk. Sama dengan kedua matic Yamaha yang diposisikan sebagai ‘rekan kerja’, Scoopy dan Genio pun juga begitu.

Lalu disegment motor sport retro ada Kawasaki dengan W175 yang memang benar-benar klasik bahkan sampai dengan teknologi yang disematkan. Panel digital? Rem Cakram? Nihil! Bahkan lampu yang digunakan pun masihlah jenis lampu bohlam! Tapi memang inilah daya tarik yang ditawarkan Kawasaki yang seolah menawarkan retro yang sebenar-benarnya diera modern ini. Menawarkan sensasi jadul yang ingin dinikmati oleh orang dulu untuk betnostalgia ataupun generasi sekarang yang ingin merasakan ‘oh beginikan sensasi motor jaman dulu?’.

Kemudian ada Yamaha. Beda dengan Kawasaki dimana Yamaha menghadirkan XSR 155 sebagai motor sport heritage! Mengajak menikmati visualitas jadul namun dipenuhi dengan berbagai teknologi modern dan juga mesin era kini. Bukan main-main karena mesin yang disandang adalah Similiar engine dengan R15 dan MT15!

Namun pada artikel ini sebenarnya topik bahasan bukan pada deretan motor-motor retro tersebut diatas. Ya, itu hanyalah intermezo yang mana hanya sebagai penekanan bahwa klasik itu asik, bahkan lebih asik! Ya, sebenarnya kita mau membahas dinamika zona blogsphere otomotive Nasional yang entah mengapa semakin kesini semakin anyep dan adem cak. Sudah enggak lagi seperti 2015 kebawah yang begitu berwarna dan berapi-api; baik dari topik bahasan yang diangkat oleh si Blogger ataupun cuap-cuap makian dan hujatan ‘mesra’ dari kompetitor yang sering kali menghadirkan gesekan-gesekan hingga timbul sebutan ataupun istilah Panglima FBY-lah, Jendral Honda-lah. What Happen? Jujurly aseli saat-saat seperti itu menjadi sangat dirindukan.

Pemilihan diksi kata oleh Blogger kini semakin halus dan santun, nggak kayak tempo dulu yang lebih banyak frontalnya ataupun bahasa sarkasme dalam mengkritisi ataupun memuji suatu produk atau bahkan pabrikannya pun tak luput. Juga gaya kepenulisaanya yang mulai menggunakan kata-kata dari bahasa baku dan meninggalkan bahasa harian yang cair dan sisi humanismenya yang lebih kerasa. Apa yang mempengaruhinya? Mungkin terlalu luas, liar dan terlalu sensitif untuk dibahas. Iyo ora?

Pakde… sruput dulu kopinya… ora usah tegang-tegang dan serius. Nanti keburu adem loh 😝. Yang santai serasa dipantai wae… seng tenang karena jelas artikel ini nggak akan kemana-mana dan tetap menemani Panjenengan semua. Ok?

Bertahun lalu, saat media otomotive masih menjadi media cetak dan belum beralih keplatform online, Blogger begitu digdaya dalam Google SEO. Tak heran pada hasil SERP, page one atau bahkan sampai beberapa page dibawahnya dikuasai oleh Blogger. Tak heran jika puluhan ribu trafik mengalir tiap harinya. Enggak susah atau bisa dibilang memang bukan sesuatu yang spesial untuk ngedapetinnya. Bahkan bagi beberapa Blogger senior trafik diatas 100k/day itu sesuatu yang lumrah.

Seiring berjalannya sang waktu, tuntutan zaman terhadap kecepatan informasi yang lebih berkonsentrasi pada ketukan jari, media cetak beralih ke platform online. Dampaknya terasa sangat berat. Trafik menjunam kedasar karena kalah saing di SEO yang mengakibatkan hasil SERP kini didominasi oleh Media Online. Mungkin inilah salah satu yang menyebabkan beberapa teman Blogger yang lebih memilih untuk menutup Blog walau tentunya tidak tertutup kemungkinan ada latar belakang lain yang menjadi konsen utama. Ah, soal ini tidak usah dibahas panjang kali lebar karena memang beginilah persaingan diera digital. Kalah ya terbenam. Titik gak pakai koma. Nggak ada istilah kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Woi berhenti membodohi diri sendiri. Gagal ya gagal yang mana artinya kita memang belum qualified untuk berada pada tahap tersebut. Terlalu banyak kurangnya.

Bukan trafik yang menjadi kegalauan. Bukan. Tapi lebih kepada sebuah kerinduan terhadap warna-warni zona blogsphere tanah air yang seolah hambar kehilangan rasa. Kalau menurut A’A peribadi sih era 2015 kebawah itu yang asik. Bahkan jauh lebih asik walau tidak dipungkiri jika era sekarang ini didapur lebih terjamin soal gizi.

Menurut Panjenengan gimana? Asik mana? Blogger dan Pembaca lama pasti bisa membedakannya! Salam santuy kopi manis tanpa gula.

Contact Person

Email: atasaspal@gmail.com
Whatsapp: 085746893262
Facebook: Khoirul Anwar
IG: atasaspal
youtube: atasaspal vlog

Keep Safety Riding

Pos ini dipublikasikan di honda, kawasaki, KTM, opini, review, suzuki, umum, yamaha dan tag , , , , , . Tandai permalink.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.