atasaspal.com – Cak…. boleh jadi Jorge Lorenzo hanya finis ke-11 di MotoGP Le Mans, Prancis, akhir pekan lalu, namun begitu rider Repsol Honda ini mengakui pada akhirnya melihat titik terang dari segala kesulitannya di awal musim ini membesut RC213V. Ya, untuk pertama kalinya, Lorenzo mampu tampil kuat dan ikut bertarung di area 10 besar. Sebuah sinyal kuat bahwa do’i optimis akan mampu bertarung dibarisan depan…
- Moondrop Dan Scoopy, Bukan Sesuatu Hal Yang Layak Dikomparasikan Namun Banyak Memiliki Kesamaan.
- Untuk Trabasan Paling Enak Pakai Motor Apa?
- Honda Bikers Day 2023 Bulan Apa? Ini Terawangannya.
- CRF X-pedition East Java Seri 3. Trabas Raung Tembus Ijen!
- CRF Day: 200 Bikers Trail Siap Trabasan Bareng Kawasan Raung Ijen.
- Ini Motor Trail Yang Digemari Ladybiker Tulungagung
- Hot Update Honda Bikers Day 2023: peluang Coban Rondo Menipis!
- Ini Dia Resep Rahasia Motor Tetap Prima Setelah Ditinggal Mudik
- Hindari Kesalahan Ini Sebagai Penyebab Tangki BBM Keropos!
- Bale Santai Honda Caruban, Super Lengkap, Nyaman Dan Memanjakan!
Sedikit flashback, Do’i mengawali race dengan start dari posisi 8 dan mampu mempertahankan posisi pada beberapa lap awal untuk selanjutnya naik satu posisi usai mengovertake Franco Morbidelli pada Lap 4. Sayang kemudian do’i melorot ke posisi 9 usai terlibas Morbidelli dan Cal Crutchlow. Setelah itu, kendatipun sempat bertarung sengit dengan Fabio Quartararo, namun pada akhirnya harus kalah pada sang Rokie, dan melorot lagi ke posisi 11 usai tersalip Alex Rins saat balapan menyisakan lima lap.
“Ini hasil terbaik saya musim ini. Kami makin dekat dengan para rider tercepat. Untuk pertama kali kami mengalahkan Taka, dan tak jauh dari Cal. Pada lap-lap pertama, saya tak terlalu tertinggal. Tapi kami masih butuh waktu. Ini bakal jadi perjalanan panjang dan sulit, tapi progres telah terlihat,” ujarnya via Motociclismo.
Kendati sang pengoleksi 5 gelar juara dunia ini mendapatkan hasil terbaiknya di musim 2019 ini, do’i menuturkan bahwa hasil ini bukanlah sesuatu yang harus dirayakan karena tidak mencerminkan rekor, sejarah dan status Honda sebagai tim kuat.
“Saya takkan berpesta, karena ini posisi ini masih buruk, tak mencerminkan rekor atau sejarah tim yang saya bela. Tapi Anda harus paham situasi saya pada masa pramusim dan paham motor yang saya kendarai. Yamaha adalah motor yang ramah bagi semua rider, sementara Honda selalu spesial dan sulit,” ungkapnya.
Yang menariknya adalah…. Lorenzo belum mau menyerah dalam menjinakkan Honda, yang sukses meraih kemenangan ke-300 di kelas GP500/MotoGP lewat sang tandem, Marc Marquez sembari berkata bahwa do’i sadar proses adaptasinya masih akan makan waktu lama…. Tapi masih optimis kan ya? Hehehehe….
“Terlepas dari posisi 11, saya mampu bertarung dengan para rider di depan. Ritme balap saya cukup mirip dengan Alex, sementara di seri-seri sebelumnya saya tak bisa membandingkan diri dengan rider lain. Kami telah dapat progres dari segi ergonomi, dan saya semakin nyaman, tapi ini proses panjang,” pungkasnya.
So, pasca motogp Prancis Lorenzo optimis, wajar karena do’i mampu meraih hasilyang lebih baik…. sebuah tanda proses adaptasi berjalan pada tempatnya… keep spirit cak hohe…. !
Contact Person
Email: atasaspal@gmail.com
Whatsapp: 085746893262
Facebook: Khoirul Anwar
IG: atasaspal
youtube: atasaspal vlog
Keep Safety Riding