atasaspal.com – Cak… Sulitya mengejar Honda BeAT… Ya, topik inilah yang coba A’A angkat pada artikel kali ini… Tentu Panjenengan semua bertanya dalam hati masa iya sih sulit banget mengejar motor matic 108.2 cc pula kubikasi mesinnya… Bila Panjenengan berfikir begitu tentu tidak ada salahnya karena secara grambyangan saja sudah terbayang seberapa besar output power maksimal yang mampu dikeluarkan salah satu volume maker Honda ini. Namun anggapan tersebut tidak tepat sepenuhnya karena A’A tidak akan membahas tentang kejar-kejaran di atas aspal… Loh La terus? Yup… A’A akan mencoba membahasnya dari sudut penjualan cak….
- Bukan Tentang Harga Juga Jarak ! Tapi Yang Penting Puas !
- All New CBR 150R Langsung Ludes !
- Harga Scoopy, BeAT dan Vario Tulungagung
- Harga CBR 150R MY 2021 Tulungagung Beda Tipis Dengan Model Sebelumnya?
- Kenapa Pilihan Warna New CBR150R, Beda Warna, Beda Spek, Beda Harga ?
- New CBR 150R Sang Baby CBR 250RR Resmi Rilis !
- Jangan Lupa Bersyukur Dan Tetap Membumi !
- Brosur Kredit Scoopy, Vario, PCX150 Tulungagung.
- Harga Vario 125 Tulungagung Desember 2020
- Seperti Iniloh Hubungan Antara Blogger Dan MPM Honda Jatim.
Namun sebelum kita membahas tentang sulitnya mengejar Honda BeAT yang menjadi primadona dikelas matic entry level tanah air beberapa tahun belakangan ini, ada baiknya kita flash back dulu diawal pasar matic Indonesia mulai menggeliat. Panjenengan tentu ingat gimana perjuangan Yamaha bertahun lampau dalam mencoba mengenalkan segment ini… Semua tidak mudah karena Yamaha pun pernah gagal saat mencoba mengawalinya dengan Majesty… Namun, berkaca dan belajar dari kegagalan tersebut akhirnya Yamaha sukses besar dimana Mio saat itu menjadi primadona baru ditengah hegemoni pasar bebek yang sangat perkasa.
Itu dulu kala saat Yamaha masih menjaga fokus pada titik tertinggi cak… Namun seiring perjalanannya, Yamaha seolah terlena, Mio yang menjadi raja seolah kurang mendapat perhatian.. Kasar katanya sih mungkin ‘gini saja sudah laris manis mau diapain lagi?’ Dan disaat itulah Honda masuk mencoba mengusik dan menusuk. Perjuangan Honda tidak mudah… butuh effort yang besar dalam mengacau konsentrasi pabrikan garputala ini. Honda Vario 110 dan BeAT diterjunkan menjadi duet pengacau. Sukses? Belum pakde… Strategi jepit atas bawah dengan berbagai produk dilakukan… dari sebelumnya Vario 110 dan BeAT, kemudian ditambah lagi dengan Vaario 125.
Usaha Honda lambat namun pasti akhirnya berbuah manis. Pasar Mio berhasil diambil alih! Tidak puas hanya dengan 3 kombinasi tersebut Honda memperkuat cengkeramannya dengan kembali menelurkan matic-matic lainnya hingga akhirnya Mio pun merana dan Yamaha kehilangan mahkotanya karena terlambat merespon akibat terlena dengan buaian angin semilir sebagai penguasa pasar yang memabukkan. Hingga akhirnya keadaan berbalik dimana pada awalnya Honda datang merebut pasar kini giliran Yamaha yang berhempas pulas ingin merebut perhatian pasar…
Berbagai motor entry level terus dihadirkan sebagai upaya kembali kepada zaman kegemilangan… Tidak heran jika line up produk Yamaha begitu padat dikelas ini cak… Namun sayang sampai dengan saat ini usaha Yamaha tersebut seolah mental begitu saja. Mungkin tidak berlebihan jika kita katakan Yamaha begitu mumet mencari jalan gimana caranya mengalahkan Honda BeAT tersebut karena jika dilawan secara Head to head semuanya seolah tidak mungkin karena BeAT terlanjur mengakar kuat di mindset konsumen tanah air. Nampaknya Yamaha frustrasi dan akhirnya mengalihkan konsentrasi dengan membuka berbagai segment baru… Sebut saja yang terbaru dengan hadirnya Yamaha FreeGo.
So, sulit banget mengejar Honda BeAT yang berlari dengan begitu kencang? Kelihatannya begitu cak… Menurut Panjenengan gimana?
Salam dari pesisir Tulungagung selatan cak….
Contact Person
Email: atasaspal@gmail.com
Whatsapp: 085746893262
Facebook: Khoirul Anwar
IG: atasaspal
youtube: atasaspal vlog
Keep Safety Riding…
Tools Riset Keyword: http://tubebuddy.com/riset
Josss
https://ru88ercookie.com/2019/01/10/cara-praktis-tingkatkan-performa-sonic-150r-cuma-300-ribuan/
SukaSuka
Tetep suka dg Yamaha, pabrikan inilah yg ttp membuka pasar dan membuat variasi produk lebih banyak. Tanpa Yamaha, bisa jadi kita cuma mendengar Supra dari jaman kakek sampe cucunya udah punya keluarga sendiri. No,, Saya tetap mendukung pasar yg heterogen, benci dg pasar yg homogen
SukaSuka