Nmax Motor Overrated Dan Tingkah Bikernya Menyebalkan!

atasaspal.com – Cukup tergelitik juga diri ini saat membaca tulisan dari cak Budi diterminal mojok yang katanya NMAX itu motor yang overrated karena teknologi dan fiturnya yang dinilai terlalu biasa dan minimalis. Saat pabrikan sebelah sudah mengaplikasikan keyless, motor sejuta umat Yamaha ini masih dibekali dengan kunci model konvensional. Pun juga soal Hazzard lamp… nihil. Duh aseli ketinggalan jaman pake banget. Ini berkaca pada 2 generasi terawal sang MAXI ya… bukan current model yang sudah full fitur kekinian!

Baiklah kita bahas pelan-pelan agar tidak rancu ya. Dari kesan cak Budi tentang NMAX yang Overrated dan ridernya yang arogan dijalanan. Well, sebelum menjawab, alangkah baiknya sedikit A’A buka informasi profil tentang diri ini yang sebagai enthusias biker lintas merk dan membeli motor tergantung pada sisi kebutuhan. Bukan memandang motor tersebut berasal dari pabrikan mana. Dan saat ini A’A merupakan pengguna PCX150.

Pada 2018 silam, A’A memboyong NMAX generasi kedua hasil dari menjual CB150R K15G sang naked sport Honda berplatform mesin DOHC near square. Pun demikian halnya sang DOHC Honda tersebut saya beli hasil dari menjual R15v2 atau generasi pertama versi lokal. Ya, si NMAX yang display meternya udah kotak dan juga sudah dibekali suspensi model tabung tersebut sukses mendarat digarasi rumah.

Padahal saat itu A’A sebenarnya juga mendapatkan tawaran harga yang spesial pake telor banget matic bongsor dari salah satu dealer kompetiror. Biasalah mau beli motor kudu ditimbang masak-masak poin plus minusnya biar tidak getun dikemudian hari. Aseli soal penawaran harga, jauh lebih value for dompet apalagi jika melihat perbandingan fitur-fiturnya. Alaaaaaah… saat itu NMAX varian standart dibanderol 28.8 OTR Tulungagung benar-benar terkesan jadul banget dan kemahalan. Serius ini…

Namun toh pada akhirnya saya tetap memboyong sang NMAX kegarasi rumah dengan berbagai pertimbangan. Salah satunya memang atas pertimbangan mayoritas pemakaian motor tersebut akan berada didaerah pegunungan tempat tinggal. Dan soal torsi NMAX yang lebih nendang terasa cukup lebih bisa mewakili untuk melibas karakter jalanan yang selalu menuntut sering-sering buka tutup gas untuk akselerasi. Ya Iyalah NMAX kan menggunakan 4 katub sementara kompetitor saat itu masih setia dengan 2 katub-nya. Kecuali saat ini setelah upgrade kubikasi dan fitur-fiturnya. Sama-sama memakai 4 katub.

Yang kedua tentunya soal branding image. Pada saat itu mindset mayoritas orang adalah motor matic besar itu ya NMAX. Ini dalam korelasi dimensi ya, bukan kubikasi mesin yang sering digojloki sebagai moge wanabe karena gede cuman modal bongsor saja. Dan yang terlebih keren lagi pada saat itu bisa dikatakan bahwa NMAX itu merupakan sebuah motor yang merupakan standart pencapaian ekonomi menengah kebawah. Bisa dibayangkan kan gimana bangganya bisa mempunyai NMAX. Terlebih kaum-kaum ekonomi senin kamis seperti A’A. Juga sang matic volume maker Yamaha tersebut bisa disebut sebagai matic outer apparel personal ego. Wuih tambah pede dong untuk show of dan kongkow bareng bestie.

Pun demikian halnya soal desain. A’A merasa desain MAXI Yamaha ini lebih klik dihati berbanding kompetitor. Jangan salah sangka karena ini bukan berarti punya kompetitor kurang bagus ataupun malah jelek. Ini soal taste, soal selera yang tentunya bersifat subyektif dan no debatable.

Diluar hal diatas, mungkin kasus yang menimpa NMAX ini sama seperti yang dialami Vespa. Soal fitur, kubikasi ataupun kenyamanan, banyak pabrikan lain yang punya dan bahkan menawarkan yang lebih baik. Secara harga juga jauh banget dibawah Vespa. Motor besutan Piaggio yang dibanderol puluhan juta dan jauh banget diatas harga motor pabrikan jepanger lain yang mengaspal di Indonesia. Namun toh nyatanya tetap laris juga.

Lalu apa yang orang cari dari motor Vespa? Jelas ada pada faktor pride! Karena kalau mikirnya hanya berkutat pada kenyamanan dan fitur, A’A percaya banyak yang akan mengecap Vespa sebagai motor yang over price. Dan endingnya bisa disimpulkan bahwa sang matic Italia tersebut akan sepi peminat.

Sampai disini faham kan arahnya kemana? Yup. Membeli NMAX itu bukan melulu pertimbangan soal fitur ataupun harganya tapi lebih dari itu. Seperti faktor pride diatas misalnya. Jadi, masihkan menganggap NMAX sebagai motor yang overrated?

Ok lanjut lagi soal perilaku berkendara dijalanan.

Terlalu cetek akal jika menganggap perilaku arogan dijalan itu disebabkan oleh motornya karena sebenarnya yang terjadi adalah lebih kepada attitude pengendaranya. Banyak A’A jumpai dijalanan perilaku berbahaya tersebut yang pada faktanya terjadi secara biker lintas merk. Mau nunggang Yamaha, Honda, Suzuki ataupun Kawasaki, kalau pada dasarnya attitude nya enggak baik, ya akan tetap rese dan menyebalkan dijalanan. Jadi sekali lagi jangan meng-judge motor sebagai biang kerok tapi lihatlah attitude pengendaranya. Motor bisa apa jika pengendaranya berkendara dengan santun, sesantai ngopi ditepi pantai?

Keep safety riding dan selalu ingat bahwa kita sebagai biker adalah orang yang paling rentan mengalami kecelakaan dijalanan. Tetap fokus dan selalu aware terhadap sekitar.

Jika ingin mati dijalanan, minimal matilah sendiri. Jangan nyeret yang lainnya! Nasi tiwul masih terasa lezat untuk dinikmati.

Contact Person

Email: atasaspal@gmail.com
Whatsapp: 085746893262
Facebook: Khoirul Anwar
IG: atasaspal
youtube: atasaspal vlog

Keep Safety Riding

Pos ini dipublikasikan di 150cc, matik, opini, umum, yamaha dan tag , , , . Tandai permalink.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.