atasaspal.com – cak…. banyak cerita yang sebenarnya ingin A’A share kepanjenengan semua tentang impresi WR155 saat diajak trabas. Aseli gak nyangka banget begini rasanya. Semua berawal dari saat A’A mendapatkan invitation langsung dari cak Pungkas, Promotion DDS Mandiri melalui Whatsapp. Berhubung memang rasa penasaran ini sangat tinggi terhadap kemampuan motor trail Yamaha ini dialam bebas setelah sebelumnya hanya bisa merasakan sensasinya dalam daily use review beberapa bulan lalu yang sebagian besar hanya berkutat dijalanan umum, yawes diiyain saja dan akhirnya cus juga dari Denpasar ke Tulungagung. Terus sensasinya kayak gimana? Penasaran? Monggo lanjut membaca dan jangan lupa cemilannya.
- Wow… Ada Tambahan Hadiah Gear 125 Short Video Chalenge!
- Tips Meminimalsir Sering Pegal Dalam Berkendara
- SHELL bLU cRU Yamaha Enduro Challenge 2023 Digelar Di Yogyakarta
- Jadi Bagian Keseruan Yamaha bLU cRU, Konsumen Nikmati Jajal All New R15 Connected Series di Sirkuit Boyolali
- Jutaan Rupiah, Yamaha STSJ Berikan Diskon Spesial Bulan Mei!
- Rahasia Anti Boros BBM, Cukup Perhatikan Hal Ini!
- Wow… Yamaha STSJ Beri Diskon Fazzio. Spesial Bulan Mei!
- Jangan Ngawur. Melewati Jalan Rusak Pun Ada Tekniknya!
- Biker XMAX Eksplorasi Pulau Sulawesi !
- Ini Dia Rekomendasi Skutik Paling Dibutuhkan
Mengambil start dari Dapoer Bronsu, Blitar, yang kebetulan merupakan milik dari Bapak Heri owner Dealer Roda Mas, Blitar, rombongan yang mayoritas adalah para pemilik WR155 dan juga komunitas motor trail lintas merk meluncur keutara menuju Bukit Teletubies, Nglegok, Blitar.
20 menit pertama A’A rasa tidak ada yang spesial yang bisa digali lebih impresi berkendara WR 155 dijalan aspal sudah A’A rasakan sebelumnya. Sama seperti impresi sebelumnya, limpahan torsinya begitu memanjakan untuk diajak betot-betotan gas dan juga output powernya begitu memanjakan pun demikian doal handlingnya. Judulnya mantab cak… No doubt WR155 menjadi yang terbaik dikelasnya soal urusan performa.
Ini dijalanan aspal, gimana saat untuk trabas mengingat WR155 ini selain memiliki bobot berat yang mana ada banyak yang berpendapat bahwa limpahan torsinya yang mumpuni akan tidak berarti digerogoti oleh bobot saat berakselerasi melibas rute trabas. Dimensi jangkung juga seat height yang paling tinggi dikelasnya apakah tidak mempengatuhi ‘kenikmatan’ handling saat diajak pecicilan dalam trabasan? Pertanyaan-pertanyaan tersebut memenuhi hati ini dan juga mungkin menjadi uneg-uneg panjenengan semua. Iyo opo ora?
Ok back to trabasan cak…. Semua pertanyaan-pertanyaan diatas mulai terjawab saat rombongan mulai keluar dari jalanan aspal hitam dan memasuki jalanan tanah. Dari yang awalnya lebar dan landai, mulai berlobang kemudian sempit khas jalanan setapak, berbatu ataupun berpasir, menyeberang sungai, WR155 masih nurut banget soal urusan performa, soal tinggi jok yang katanya menakutkan sampai saat ini belum menampakkan tanda-tanda akan terbukti. Ini menurut pendapat peribadi A’A yang bertinggi 171cm. Istilah kasarnya ora enek kendala dan malah uwenak pol pakde. Dan malah ketinggian jok dan dimensi jangkung WR155 ini merupakan paket pelengkap dari power dan torsi yang merupakan terbesar dikelasnya. Setidaknya inilah yang A’A rasakan sampai dengan titik rest kedua di Waroeng Kuning.
Lantas gimana dengan bobotnya yang berat? Sampai dengan titik ini belum terasa cak… maklum medan rute masih tergolong dalam rute anteng yakni minim adanya gerakan yang mengharuskan ‘banting kanan banting kiri’ agar motor tetap stabil melaju. Namun pendapat ini sedikit berubah saat sampai ditujuan yakni bukit teletubies, nglegok yang menyajikan rute trabas yang lebih menantang. Yup, Banyak kali posisi riding harus sambil berdiri demi mrndapatkan kestabilan lebih saat berkendara dijalanan tanah berpasir dalam kecepatan yang menurut A’A masuk kategori menrngah ke kencang. Acap kali tubuh harus berreaksi ‘banting kanan banting kiri’ agar tidak terjatuh karena terkadang roda kehikangan traksi…
Dari sini A’A dapat menyimpulkan soal bobot WR155 ini biasa saja dan tidak berpengaruh saat dipakai berkendara dalam rute ringan kesedang namun akan sedikit berpengaruh kepada ketahanan fisik dan stamina jika rute yang dilalui banyak bantingannya cak. Dan hal ini bukan hanya A’A yang merasakannya tapi juga peserta lainnya. Namun intinya, WR155 ini lebih, lebih dan lebih baik… begitu tutur do’i yang juga mempunyai motor trail beda merk.
Nah itu dulu yang bisa A’A jabarkan kepada panjenengan semua. Dan untuk keseruan event fun adventure touring wr155 aksn kita bahas di next artikel. Semoga secuil sgaring ini bisa bermanfaat untuk kita semua.
Contact Person
Email: atasaspal@gmail.com
Whatsapp: 085746893262
Facebook: Khoirul Anwar
IG: atasaspal
youtube: atasaspal vlog
Keep Safety Riding
atasaspal 